Kamis, 24 Mei 2012

Sisi Lain Ryan


Oleh : Wildan Alief Pradhito





“ayo cepat lari, sebentar lagi gerbangnya akan saya tutup”, teriak satpam sekolah pada anak – anak yang masih dilur sekolah
“Cepetan yan, ntar kita telat lagi, kemarin kita baru dapet SP dari kepala sekolah kan”
“iya ini juga gw lari udah paling cepet di...”
Danu dan budi pun berlari secepat mereka bisa. Mereka baru saja mendapatkan peringatan dari kepala sekolah kemarin karena sudah telat lebih dari 3 kali. Ketika gerbang sekolah pun sudah menyempit pun mereka akhirnya bisa masuk secara dramatis, persis dalam film action. Mereka berjalan menuju kelas mereka. Ketika dalam perjalanan ke kelas datang shinta bersama gerombolannya tari dan dara.
“selamat pagi danu, capek ya? Sini aku bantuin tapi ajarin aku fisika ya nanti sore”, kata shinta merayu danu
“owh tenang ladies, nanti gw ajarin, gak usah capek – capek”, kata danu dengan mulai sok cool
“Ryan cape juga ya, sini aku lap keringetnya”, kata dara dan tari sambil mengambil tisu
“uukkkhhh, kasian banget sih harus lari – lari supaya gak telat”, rayu tari sambil mengelap keringat ryan.
Danu yang paham dengan sikap ryan sudah khawatir dengan apa yang akan terjadi nantinya. Ryna pun hanya bisa diam tak menghiraukan rayuan dara dan tari. Mukanya sontak memerah dan bibirnya seperti menahan sesuatu untuk dikatakan danu berusaha menahan ryan.
“udah dulu ya ladies, kta mau masuk kela dulu”, kata danu sambil meraik ryan
“apasih kamu danu, ryan lagi cape... sini biar istirahat dulu” kata dara sambil memegang tangan ryan dan terus mengelap keringat ryan sambil mengipasi ryan
Danu pun tak bisa menrai ryan dan sonta ketika muka ryan sudah sangat merah, dia pun akhirnya melapaskan tangannya dari tangan dara dengan keras dan sontak marah kepada ketiga teman wanitanya itu.
“apasih kalian cw – cw gak punya otak semua!!!! PR gitu aja gak bisa ya sampe harus ngerayu orang??????? Udah lepasin gw!!!!!”, kata Ryan dengan marah dan langsung meninggalkan danu dengan ketiga genk wanita tersebut.
Shinta, dara, dan tari pun sangat kaget dengan perlakuan Ryan yang kasar dan mengarah merendahkan mereka. Dara bahkan sudah menangis dari tadi. Dengan terpaksa danu pun menjelaskannya. Ryan memang sangat tidak senang bila ada wanita cantik yang mendekatinya. Danu pun tidak tahu kenapa dia bisa seperti itu. Danu pun menceritakan bahwa dulu Ryan pernah membentak seorang SPG di Mall karena terus mendekati ryan.
Ryan adalah murid yang cerdas dan berprestasi disekolahnya tapi dia juga terkenal punya sisi lain yang sulit dimengerti oleh teman – temanya. Dia sangat akrab dan solider pada teman – temannya yang pria tapi jika dengan teman wanitanya, dia bahakan hampir tidak kenal sama sekali. Bahkan cenderung tidak peduli pada wanita. Bahakn sampai beredar gosip bahwa Ryan itu adalah seorang homo seksual. Namun bila ditanya oleh Danu., Ryan bilang sangat menggilai wanita namun bukan sembarang wanita.
Pagi itu Ryan pun masuk ke kelas bersama Danu. Ketika pelajaran fisika baru saja dimulai, gur masuk bersama seorang murid perempuan cantik menggunakan kerudung. Bu guru pun memperkenalkan gadis itu
“anak – anak kenalkan ini adalah Hana, dia pindahan dari aceh”
Hana pun dipersilakan memilih tempat duduk yang disukainya. Dan tempat duduk yang masih kosong adalah bangku paling belakang disebelah Ryan. Hana dengan muka yang cantik dan ayu datang ke bangku belakang menempati bangku sebelah ryan tersebut.
“hy saya Hana, saya baru aja pindah dari aceh”, sapa Hana denga ramah
“Owh, kamu mending duduk di depan aja deh disini gak keliatan ke depan soalnya”, jawab Ryan dengan jutek.
Hana pun heran dengan sikap perkenalan rya yang menurutnya jau dari ramah padahal dia sudah mencoba menyapa dan berkenalan seramah mungkin. Tanpa menghiraukan perkataan Rayan barusan, Hana pun langsung duduk disebelah Ryan.
“kok lo langsung duduk gitu aja sih? Gw kan belum jawab gw mau apa gak lo duduk disini!!!!” , Ryan langsung menyentak Hana.
Hana pun heran dengan sikap Ryan. Seumur hidupnya Hana baru bertemu pria yang sombongnya setengah mati padahal tampang ryan hanya sekedar pas – pasan dan tidak tampan. Hana pun sontak langsung pindah dan tidak berbicara apa – apa. Hana pindah ke bangku paling depan di sebelah Danu. Hana pun berkenalan dengan Danu dan dia pun menanggapinya denga senang, berbeda dengan sikap Ryan tadi. Sementara itu di bangku paling belakang, wajah Ryan sudah nampak memerah dan terlihan menahan marah. Ketika waktu istirahat, danu pun mulai berbicara dengan Hana.
“maafin temen gw tadi ya, dia gak jahat kok Cuma dia punya sisi lain yang gw sendiri gak tau apa penyebabnya”, kata Danu.
“iya gak apa – apa mungkin gw nya aja kali yang sok akrab”, kata hana dengan muka yang agak BT.
“gak kok han lo udah cukup friendly untuk temen yang baru di kenal. Ryan emang kaya gitu kalo ketemu cw gak tau kemana dia suka tiba – tiba marah kalo ditanya sama cw apalagi kalo jarak ngobrolnya deket”, danu menjelaskan kepada Hana.
“owh gitu.. pantesan kok dia kaya yang kesurupan gitu ya pas gw tanya padahal awalnya mukanya biasa aja dan terlihat ramah”,
“emang dia ramah banget kok kalo ke temen – temen yang cowo. Gw juga gak tau kenapa dia bisa kaya gitu kalo ke anak cw. Dari pertama kelas 1 SMA dulu gw sebenernya pengan cari tau penyebabnya apa supaya gw tau jalan keluarnya”, katta danu dengan sok cool
“ayo gw bantuin, keluarga gw itu kebanyakan psikolog jadi sedikit gw paham deh. Hypno terapi juga gw bisa”, kata hana dengan begitu antusias.
Danu yang mendengar itu pun sontak langsung seperti orang yang senang sekali. Akhirnya dia menemui patner untuk menyembuhkan sahabatnya itu dan yang lebih senang lagi, ternyata patnernya adalah seorang cw cantik. Mereka pun mulai mencari tahu penyebab sisi lain dari ryan. Setiap hari Hana mencoba bicara pada Ryan namun dia selalu saja emosi dan marah tiba – tiba seperti hulk. Tapi Hana tidak menyerah, dia mencoba bicara kepada Ryan secara pelan – pelan namun hasilnya nihil. Hana melakukan itu hampir 2 bulan lebih. Hana semakin penasaran karena Ryan adalah murid yang pintar dan ramah kepada teman – teman  cowoknya.
Pada suatu hari danu pun mempunyai ide. Dia hendak mengikuti Ryan pulang kerumahnya dan bagaimana jika dia berbicara kepada ibunya. Danu berfikir bila ia sangat benci kepada wanita, apakah ia juga membenci ibunya atau bibinya dan alasan Danu pun cukup masuk akal untuk dimengerti oleh Hana. Siang itu sepulang sekolah Danu dan Hana pun membuntuti Ryan pulang. Mereka pun mengikuti ryan dari mulai masuk bis kota sampai membuntuti Ryan naik ojek di belakanganya. Sampai pada akhirnya mereka sampai di depan ruma Ryan. Ryan pun masuk rumah dan seperti biasa dia mencium tangan ibunya. Hana pun semakin heran ternyata ryan sangat sopan kepada ibunya dan kepada pembantunya yang ternyata juga seorang wanita cantik.
“Han kita masuk aja yu? Kita tanyain aja langsung sama ibunya”
“yah jangan doang entar kalo ketahuan Ryannya gimana?”
“ayolah dari pada gini terus capek doang, jawabannya gak ketemu”, kata Danu meyakinkan Hana.
“Ya ayo deh...”, kata Hana dengan agak berat.
Mereka berdua pun masuk. Mereka mengetuk pintu dan mengucapkan salam, pintu pun terbuka dan terlihat ibu ryan yang menbukakan pintu.
“ kalian siapa ya?” tanya ibu Ryan.
“kami temannya Ryan tante”, kata Danu.
“Owh Ryan nya dikamar tuh lagi tidur”, kata ibu nya Ryan.
“kalo kita mau ngobrol sama tante bisa?”, tanya Hana.
“ada apa ya?, ayo masuk dulu”, ajak Ibu Ryan.
Hana dan danu pun menceritakan maksud kedatangan mereka. Ibu Ryan pun sudah mengetahui sisi lain dari anaknya tersebut dan menceritakan penyebabnya. Ryan adalah anak seorang keluarga yang kaya. Ayah dan ibunya sangat sibuk bekerja sehingga ryan sering ditinggalkan sendiri. Karena khawatir bila ryan sendirian dirumah, ibu ryan pun menyewa seorang baby sitter wanita yang muda dan berparas cantik dari sebuah jasa penyedia baby sitter terkenal. Pada mulanya ibu ryan melihat tidak ada yang aneh pada ryan. Namun ketika teman – teman ibu ryan yang notabene wanita datang ke rumah, ryan seketika berubah menjadi emosi seperti hulk yang berubah menjadi hijau. Ibu rayan mengira itu karena anak kecil yang sedang cengeng saja tapi lama – kelamaan kejadian itu selalu terjadi bila ryan melihat wanita. Dan setalah diselidik lebih jauh oleh ibunya, ternyata Ryan selalu dimarahi dan di siksa oleh baby sitternya itu. Ibu Ryan sudah sering membawa ryan ke dokter kejiwaan atau psikolog tapi selalu tidak pernah berhasil.
Hana pun menceritakan sebuah metode hypnoterapi yang bisa menghapus beberapa ingatan manusia. Ibu Ryan pun menyetujui ajakan Hana tersebut. Hana, Danu, dan ibu Ryan masuk kekamar Ryan yang saat itu sedang tertidur. Hana pun memegang tangan Ryan dan mulai melakukan hypnoterapi. Sontak Ryan pun seperti mengigau dan menangis sambil berkata
“Ibu jangan sibuk terus doang, jangan sibuk terus dong” kata Ryan berkali – kali.
Hana pun melakukan penghapusan memory dengan mensugesti dan meminta ryan untuk melupakan bahwa dia tidak pernah bertemu baby sitter tersebut. Sontak dia pun bangun dan ibunya langsung memeluk ryan. Dan ternyata berhasil dia tidak marah ketika melihat Hana dan mereka mengobrol denga akrabnya ditemani danu. Ryan pun kinimenjadi anak yang normal dan akrab dengan anak gadis. Ryan dan Hana pun semakin akrab dan menjadi sahabat dan membentuk kelompok belajar bertiga bersama Danu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar