Rabu, 26 Desember 2012

My Favoutire cartoon




Banyak orang bilang nonton film kartun, anime, atau baca komik adalah kerjaan anak kecil. Bahkan banyak yang ngatain kaya gini “ikh udah gede juga nontonnya baruto sih?”. Tapi so what bagi gw??? Faktanya film kartun, anime, atau semacamnya ternyata ada kelas peruntukan umurnya juga. Kalo seumuran nontonnya semacam upin ipin, shaun the sheep, atau larva, jelas itu tontonan yang salah karena jalan cerita nya terlalu simple dan gak merangsang kita buat berfikir. Tapi kalo nontonya nya semacem naruto, detektif conan, atau kaya one pice yang belum tamat-tamat sampe sekarang, buat gw itu emang pas buat seumuran 18 tahun ke atas. Faktanya komikus jepang ataupun amerika selalu melakukan research sebelum membuat suatu film atau komik. Contoh yang paling nyata adalah yang baru-baru ini dilakukan oleh marvel dengan film iron man atau the avengers nya. Mereka melakukan research tentang pembuatan komputer yang digitanya bisa melayang dan bisa kita genggam dengan tangan datanya seperti yang sering dilakukan oleh toni stark. Hal ini cukup masuk akal juga mengingat sekarang sudah menjamur layar touchscreen. Bisa jadi 20 tahum mendatang kita bisa disuguhkan dengan digitalisasi bentuk gambar dari komputer yang bisa di gambarkan dalam bentuk hologram.
Atau seperti kartun jepang layaknya naruti dan one piece.... mereka di buat sedemikian panjang sehingga membuat jalan cerita bisa menjadi teka-teki. Misalnya tokoh obito yang diceritakan sudah mati ternyata masih hidup dan muncul di episode yang cukup jauh. Atau cerita episode sekarang yang diangkat berdasarkan cerita episode jauh sebelumnya. Semua itu mengajak kita berfikir kira-kira siapa yang akan membalaskan dendam atau siapa yang ternyata mengalahkan musuhnya. Terlebih lagi merangsang ingatan kita untuk mengingat jauh ke episode belakang.
Gw sendiri jujur penggila komik dan film-film yang menceritakan tokoh superhero. Dalam film tersebut sering di gambarkan tentang pengrbanan si superhero, teknologi yang di ceritakan sangat canggih, dan yang paling membuat penasaran adalah kostumnya. Versi orangnya tersebut sama gak kaya versi karun atau komiknya. Terlebih lagi untuk komik jepang yang biasanya mencarai wajah yang mukanya mirip dengan di komik karena superhero jepang jarang yang pakai topeng seperti superhero amerika.....
Well semuanya balik lagi pada selera masing-masing, people’s like setiap orang berbeda-beda.