Kamis, 24 Mei 2012

Do What’s I Love




Gw sendiri gak tau apakah sebenarnya ini gw udah jadi anak yang baik atau belum. Tapi gw sendiri merasa belum jadi anak yang bisa membahagiakan orang tua gw sepenuhnya. Kerjaan gw Cuma main, makan, minta duit, pulang malem dan tidur lagi. Smentara prestasi gw di kampus gw rasa gak sebanding dengan uang yang udah di keluarin sama ibu bapak gw. Jujur selama ini beban beban berat yang gw tanggung sebagai anak pertama, kakak panutan adik – adik gw menjadi sandungan mental tersendiri. Dulu waktu SMA sampai dengan sekitar smester 3, gw balajar dengan enjoy dan hasilnyapun cukup memuaskan. Tapi sekarang seolah terbuka pikiran gw tetntang keadaan luar, gw seolah jadi lebih hati – hati dalam bertindak dan berfikir namun terkesan lamban dalam pengambilan keputusan dan bertindak. Rasa malas yang sekarang ini jadi teman buat gw seolah gak mau berangkat dari dalam hati yang menjadi dasar gw buat bertindak. Hal ini yang gw rasa menjadi penghalang buat gw maju ngebut.
Berusaha buat merubah keniasaan lama menjadi suatu pelajaran sangat sulit emang tapi bukan tidak bisa. Sekarang permasalahnnya adalah mau atau tidak kita melakukannya. Godaan dan cobaan pasi selalu ada. Bagaimana kita menyikapinya adalah kunci lulus atau tidaknya kita dalam menjalani hidup. Sekarang mengingat keadaan gw yang bisa dibilang sedang mencoba berjalan dari kejatuhan, gw selalu berusaha melakukan apa yang gw bisa dari hal yang kecil sampai hal yang besar. Membuat orang terdekat kita bahagia adalah arah tujuan yang jelas yang harus gw capai. Terus berkarya membuat apa yang gw bisa sekarang ini adalah salah satu jalan yang terang yang terus gw ikuti sampai ketemu ujungnya. Walaupun Cuma karya – karya yang amatiran, tapi semua itu adalah hasil sendiri dan dari hati gw sendiri.
Untuk sementara ini kegiatan menulis yang gw lakukan sehari – hari dapat mengalihkan semua beban gw. Disaat gw gak tau harus berbuat apa, membuat sebuah catatan kecil dalam notebook terasa sangat menyenangkan dan membuat fikiran gw lepas. Walaupun sebenarnya dulu gw sangat gak suka banget pelajaran bahasa indonesia, tapi sekarang gw amat menyenangi apa yang diajarkan dalam mata pelajaran tersebut. Kuncinya Cuma satu, kita melakukannya dengan kesenangan dan untuk kepuasan hati. Buakan dipaksa oleh guru dan dapet nilai bagus semata. Kalau dalam pelajaran bahasa indonesia tema tulisan gw sudah ditentukan oleh guru sedangkan sekarang, gw bebas menulis apa yang gw mau tanpa ada batasan dan larangan. Dan setelah gw pikir lebih lanjut, apa yang gw jalani selama ini kebanyakan hanya untuk memenuhi standar dan syarat saja tanpa gw senangi satu dari mereka. Namun hal kecil yang sebenarnya sangat gw sukai kerap kali terabaikan dan bahkan gak bisa gw jangkau sama sekali. Jadi untuk saat ini gw putuskan untuk menjalani hidup seperti apa yang gw gw sukai selama itu gak merugikan orang lain. KEEP WRITING !!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar