Oleh : Wildan Alief Pradhito
“ayo cepat lari, sebentar lagi
gerbangnya akan saya tutup”, teriak satpam sekolah pada anak – anak yang masih
dilur sekolah
“Cepetan yan, ntar kita telat lagi,
kemarin kita baru dapet SP dari kepala sekolah kan”
“iya ini juga gw lari udah paling cepet
di...”
Danu
dan budi pun berlari secepat mereka bisa. Mereka baru saja mendapatkan
peringatan dari kepala sekolah kemarin karena sudah telat lebih dari 3 kali.
Ketika gerbang sekolah pun sudah menyempit pun mereka akhirnya bisa masuk
secara dramatis, persis dalam film action. Mereka berjalan menuju kelas mereka.
Ketika dalam perjalanan ke kelas datang shinta bersama gerombolannya tari dan
dara.
“selamat pagi danu, capek ya? Sini aku
bantuin tapi ajarin aku fisika ya nanti sore”, kata shinta merayu danu
“owh tenang ladies, nanti gw ajarin, gak
usah capek – capek”, kata danu dengan mulai sok cool
“Ryan cape juga ya, sini aku lap
keringetnya”, kata dara dan tari sambil mengambil tisu
“uukkkhhh, kasian banget sih harus lari
– lari supaya gak telat”, rayu tari sambil mengelap keringat ryan.
Danu
yang paham dengan sikap ryan sudah khawatir dengan apa yang akan terjadi
nantinya. Ryna pun hanya bisa diam tak menghiraukan rayuan dara dan tari.
Mukanya sontak memerah dan bibirnya seperti menahan sesuatu untuk dikatakan
danu berusaha menahan ryan.
“udah dulu ya ladies, kta mau masuk kela
dulu”, kata danu sambil meraik ryan
“apasih kamu danu, ryan lagi cape...
sini biar istirahat dulu” kata dara sambil memegang tangan ryan dan terus
mengelap keringat ryan sambil mengipasi ryan
Danu
pun tak bisa menrai ryan dan sonta ketika muka ryan sudah sangat merah, dia pun
akhirnya melapaskan tangannya dari tangan dara dengan keras dan sontak marah
kepada ketiga teman wanitanya itu.
“apasih kalian cw – cw gak punya otak
semua!!!! PR gitu aja gak bisa ya sampe harus ngerayu orang??????? Udah lepasin
gw!!!!!”, kata Ryan dengan marah dan langsung meninggalkan danu dengan ketiga
genk wanita tersebut.
Shinta,
dara, dan tari pun sangat kaget dengan perlakuan Ryan yang kasar dan mengarah
merendahkan mereka. Dara bahkan sudah menangis dari tadi. Dengan terpaksa danu
pun menjelaskannya. Ryan memang sangat tidak senang bila ada wanita cantik yang
mendekatinya. Danu pun tidak tahu kenapa dia bisa seperti itu. Danu pun
menceritakan bahwa dulu Ryan pernah membentak seorang SPG di Mall karena terus
mendekati ryan.
Ryan
adalah murid yang cerdas dan berprestasi disekolahnya tapi dia juga terkenal
punya sisi lain yang sulit dimengerti oleh teman – temanya. Dia sangat akrab
dan solider pada teman – temannya yang pria tapi jika dengan teman wanitanya,
dia bahakan hampir tidak kenal sama sekali. Bahkan cenderung tidak peduli pada
wanita. Bahakn sampai beredar gosip bahwa Ryan itu adalah seorang homo seksual.
Namun bila ditanya oleh Danu., Ryan bilang sangat menggilai wanita namun bukan
sembarang wanita.
Pagi
itu Ryan pun masuk ke kelas bersama Danu. Ketika pelajaran fisika baru saja
dimulai, gur masuk bersama seorang murid perempuan cantik menggunakan kerudung.
Bu guru pun memperkenalkan gadis itu
“anak – anak kenalkan ini adalah Hana,
dia pindahan dari aceh”
Hana
pun dipersilakan memilih tempat duduk yang disukainya. Dan tempat duduk yang
masih kosong adalah bangku paling belakang disebelah Ryan. Hana dengan muka yang
cantik dan ayu datang ke bangku belakang menempati bangku sebelah ryan
tersebut.
“hy saya Hana, saya baru aja pindah dari
aceh”, sapa Hana denga ramah
“Owh, kamu mending duduk di depan aja
deh disini gak keliatan ke depan soalnya”, jawab Ryan dengan jutek.
Hana
pun heran dengan sikap perkenalan rya yang menurutnya jau dari ramah padahal
dia sudah mencoba menyapa dan berkenalan seramah mungkin. Tanpa menghiraukan
perkataan Rayan barusan, Hana pun langsung duduk disebelah Ryan.
“kok lo langsung duduk gitu aja sih? Gw
kan belum jawab gw mau apa gak lo duduk disini!!!!” , Ryan langsung menyentak
Hana.
Hana
pun heran dengan sikap Ryan. Seumur hidupnya Hana baru bertemu pria yang
sombongnya setengah mati padahal tampang ryan hanya sekedar pas – pasan dan
tidak tampan. Hana pun sontak langsung pindah dan tidak berbicara apa – apa.
Hana pindah ke bangku paling depan di sebelah Danu. Hana pun berkenalan dengan
Danu dan dia pun menanggapinya denga senang, berbeda dengan sikap Ryan tadi.
Sementara itu di bangku paling belakang, wajah Ryan sudah nampak memerah dan
terlihan menahan marah. Ketika waktu istirahat, danu pun mulai berbicara dengan
Hana.
“maafin temen gw tadi ya, dia gak jahat
kok Cuma dia punya sisi lain yang gw sendiri gak tau apa penyebabnya”, kata
Danu.
“iya gak apa – apa mungkin gw nya aja
kali yang sok akrab”, kata hana dengan muka yang agak BT.
“gak kok han lo udah cukup friendly
untuk temen yang baru di kenal. Ryan emang kaya gitu kalo ketemu cw gak tau
kemana dia suka tiba – tiba marah kalo ditanya sama cw apalagi kalo jarak
ngobrolnya deket”, danu menjelaskan kepada Hana.
“owh gitu.. pantesan kok dia kaya yang
kesurupan gitu ya pas gw tanya padahal awalnya mukanya biasa aja dan terlihat
ramah”,
“emang dia ramah banget kok kalo ke
temen – temen yang cowo. Gw juga gak tau kenapa dia bisa kaya gitu kalo ke anak
cw. Dari pertama kelas 1 SMA dulu gw sebenernya pengan cari tau penyebabnya apa
supaya gw tau jalan keluarnya”, katta danu dengan sok cool
“ayo gw bantuin, keluarga gw itu
kebanyakan psikolog jadi sedikit gw paham deh. Hypno terapi juga gw bisa”, kata
hana dengan begitu antusias.
Danu
yang mendengar itu pun sontak langsung seperti orang yang senang sekali.
Akhirnya dia menemui patner untuk menyembuhkan sahabatnya itu dan yang lebih
senang lagi, ternyata patnernya adalah seorang cw cantik. Mereka pun mulai
mencari tahu penyebab sisi lain dari ryan. Setiap hari Hana mencoba bicara pada
Ryan namun dia selalu saja emosi dan marah tiba – tiba seperti hulk. Tapi Hana
tidak menyerah, dia mencoba bicara kepada Ryan secara pelan – pelan namun
hasilnya nihil. Hana melakukan itu hampir 2 bulan lebih. Hana semakin penasaran
karena Ryan adalah murid yang pintar dan ramah kepada teman – teman cowoknya.
Pada
suatu hari danu pun mempunyai ide. Dia hendak mengikuti Ryan pulang kerumahnya
dan bagaimana jika dia berbicara kepada ibunya. Danu berfikir bila ia sangat
benci kepada wanita, apakah ia juga membenci ibunya atau bibinya dan alasan
Danu pun cukup masuk akal untuk dimengerti oleh Hana. Siang itu sepulang sekolah
Danu dan Hana pun membuntuti Ryan pulang. Mereka pun mengikuti ryan dari mulai
masuk bis kota sampai membuntuti Ryan naik ojek di belakanganya. Sampai pada
akhirnya mereka sampai di depan ruma Ryan. Ryan pun masuk rumah dan seperti
biasa dia mencium tangan ibunya. Hana pun semakin heran ternyata ryan sangat
sopan kepada ibunya dan kepada pembantunya yang ternyata juga seorang wanita
cantik.
“Han kita masuk aja yu? Kita tanyain aja
langsung sama ibunya”
“yah jangan doang entar kalo ketahuan
Ryannya gimana?”
“ayolah dari pada gini terus capek
doang, jawabannya gak ketemu”, kata Danu meyakinkan Hana.
“Ya ayo deh...”, kata Hana dengan agak
berat.
Mereka
berdua pun masuk. Mereka mengetuk pintu dan mengucapkan salam, pintu pun
terbuka dan terlihat ibu ryan yang menbukakan pintu.
“ kalian siapa ya?” tanya ibu Ryan.
“kami temannya Ryan tante”, kata Danu.
“Owh Ryan nya dikamar tuh lagi tidur”,
kata ibu nya Ryan.
“kalo kita mau ngobrol sama tante
bisa?”, tanya Hana.
“ada apa ya?, ayo masuk dulu”, ajak Ibu
Ryan.
Hana
dan danu pun menceritakan maksud kedatangan mereka. Ibu Ryan pun sudah
mengetahui sisi lain dari anaknya tersebut dan menceritakan penyebabnya. Ryan
adalah anak seorang keluarga yang kaya. Ayah dan ibunya sangat sibuk bekerja
sehingga ryan sering ditinggalkan sendiri. Karena khawatir bila ryan sendirian
dirumah, ibu ryan pun menyewa seorang baby sitter wanita yang muda dan berparas
cantik dari sebuah jasa penyedia baby sitter terkenal. Pada mulanya ibu ryan
melihat tidak ada yang aneh pada ryan. Namun ketika teman – teman ibu ryan yang
notabene wanita datang ke rumah, ryan seketika berubah menjadi emosi seperti
hulk yang berubah menjadi hijau. Ibu rayan mengira itu karena anak kecil yang
sedang cengeng saja tapi lama – kelamaan kejadian itu selalu terjadi bila ryan
melihat wanita. Dan setalah diselidik lebih jauh oleh ibunya, ternyata Ryan
selalu dimarahi dan di siksa oleh baby sitternya itu. Ibu Ryan sudah sering
membawa ryan ke dokter kejiwaan atau psikolog tapi selalu tidak pernah
berhasil.
Hana
pun menceritakan sebuah metode hypnoterapi yang bisa menghapus beberapa ingatan
manusia. Ibu Ryan pun menyetujui ajakan Hana tersebut. Hana, Danu, dan ibu Ryan
masuk kekamar Ryan yang saat itu sedang tertidur. Hana pun memegang tangan Ryan
dan mulai melakukan hypnoterapi. Sontak Ryan pun seperti mengigau dan menangis
sambil berkata
“Ibu jangan sibuk terus doang, jangan
sibuk terus dong” kata Ryan berkali – kali.
Hana
pun melakukan penghapusan memory dengan mensugesti dan meminta ryan untuk
melupakan bahwa dia tidak pernah bertemu baby sitter tersebut. Sontak dia pun
bangun dan ibunya langsung memeluk ryan. Dan ternyata berhasil dia tidak marah
ketika melihat Hana dan mereka mengobrol denga akrabnya ditemani danu. Ryan pun
kinimenjadi anak yang normal dan akrab dengan anak gadis. Ryan dan Hana pun
semakin akrab dan menjadi sahabat dan membentuk kelompok belajar bertiga
bersama Danu.